Author: =)
•10:20 PM
Kenapa engkau suka menghukum kami tanpa usul periksa 
Engkau tak tahu ape yg kami rasa
Engkau hanya mampu melihat dan berkata
Tapi engkau tak berada di kedudukan kami,
bertahun-tahun kami berhadapan dengan dugaan ini
Bukan sehari dua
Bukan sebulan dua
Tapi bertahun-tahun
Dari aku kecil hingga dewasa
Dari zaman kakak ku belajar hingga semuanya bekerja
Dari ayahku berambut hitam kini penuh beruban
Dan masa terus berjalan
Dugaan tetap kunjung tiba seperti tidak kelihatan noktahnya
Semakin hebat
Malah lagi hebat dari letusan Merapi
Lagi hebat dari Tsunami
Namun,
Kami sedar Ya Allah..........
Kami hanya hamba
Semua berlaku dengan keizinan Mu
Kerana kami sedar kami hamba
Dugaan ini semakin menguatkan ikatan kekeluargaan kami
Walaupun adakalanya hampir goyah
Kami tetap tabah menghadapinya
Malah kami semakin yakin dengan kekuasaan Mu
Tanpa sedikit keraguan pun
Kami bersujud padamu di keheningan malam
Di kala sekalian manusia lena di buai mimpi
Kami merintih dalam sujud kami 
Kami menadah tangan memohon padaMu
Kami tahu dugaan yg tiba sesuai dengan kemampuan kami
Engkau tak kan menduga di luar kemampuan kami Ya Allah
Malah keyakinan kami makin utuh
Apabila mengerti
Mana mungkin orang itu beriman jika dia tidak di uji
Ya Allah,
Berilah kami kekuatan,
Hanya doa yg mampu kutitipkan

Mulut manusia memang tidak boleh ditutup
Mereka bebas berkata-kata
Biarlah jika itu hobi mereka
Aku tak mampu menghalang
Tapi mana bisa hati ini tenteram
Jika engkau wahai manusia!
Menikam kami dari belakang
seolah-olah buruk sangat kami di mata masyarakat
Seolah-olah kami ini duri dalam daging
Busuknya hati engkau
Tega engkau berkata begitu
Sedangkan dulu ketika engkau kesusahan
Engkau merayu-rayu meminta bantuan kami
Sanggup ketika pekat malam engkau mengetuk rumah kami
Kami tak kisah
Malah bantuan di hulur tanpa di kira
Tapi,
Inikah balasan yg sepatutnya kami terima
Inikah balasanya!
kami berikan madu engkau balasnya dengan racun
Sanggup engkau!
Kerana dunia engkau membelakangkan kami
Kerana buruk sangka,engkau menghukum kami
Manusia jenis apakah engkau ini manusia!

Tak mengapa,
kalau itu membuatkan kau puas
Teruskan
Mahkamah akhirat lagi mengerti
Namun,
Dalam kepahitan dan kepayahan menelah butir-butir pasir
Kami lapangkan dada
Kami tetap mendoakan engkau
agar hidayah menjengah sanubari mu
agar engkau nampak kebenaran yg hakiki
supaya semua kisah lalu hilang
umpama malam menjelma siang.
This entry was posted on 10:20 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

2 comments:

On November 28, 2010 at 12:01 AM , UmmU-Nisaa' said...

fmly yg tabah. smoga Allah terus memberi kekuatan kpd ezza n fmily. amin. :)

 
On November 28, 2010 at 5:21 PM , =) said...

tq 4 ur support
Insya Allah...
ingat kami dalam doa akk ye :)

 

Orang tak tau.......apa yg kami rasa

10:20 PM / /

Kenapa engkau suka menghukum kami tanpa usul periksa 
Engkau tak tahu ape yg kami rasa
Engkau hanya mampu melihat dan berkata
Tapi engkau tak berada di kedudukan kami,
bertahun-tahun kami berhadapan dengan dugaan ini
Bukan sehari dua
Bukan sebulan dua
Tapi bertahun-tahun
Dari aku kecil hingga dewasa
Dari zaman kakak ku belajar hingga semuanya bekerja
Dari ayahku berambut hitam kini penuh beruban
Dan masa terus berjalan
Dugaan tetap kunjung tiba seperti tidak kelihatan noktahnya
Semakin hebat
Malah lagi hebat dari letusan Merapi
Lagi hebat dari Tsunami
Namun,
Kami sedar Ya Allah..........
Kami hanya hamba
Semua berlaku dengan keizinan Mu
Kerana kami sedar kami hamba
Dugaan ini semakin menguatkan ikatan kekeluargaan kami
Walaupun adakalanya hampir goyah
Kami tetap tabah menghadapinya
Malah kami semakin yakin dengan kekuasaan Mu
Tanpa sedikit keraguan pun
Kami bersujud padamu di keheningan malam
Di kala sekalian manusia lena di buai mimpi
Kami merintih dalam sujud kami 
Kami menadah tangan memohon padaMu
Kami tahu dugaan yg tiba sesuai dengan kemampuan kami
Engkau tak kan menduga di luar kemampuan kami Ya Allah
Malah keyakinan kami makin utuh
Apabila mengerti
Mana mungkin orang itu beriman jika dia tidak di uji
Ya Allah,
Berilah kami kekuatan,
Hanya doa yg mampu kutitipkan

Mulut manusia memang tidak boleh ditutup
Mereka bebas berkata-kata
Biarlah jika itu hobi mereka
Aku tak mampu menghalang
Tapi mana bisa hati ini tenteram
Jika engkau wahai manusia!
Menikam kami dari belakang
seolah-olah buruk sangat kami di mata masyarakat
Seolah-olah kami ini duri dalam daging
Busuknya hati engkau
Tega engkau berkata begitu
Sedangkan dulu ketika engkau kesusahan
Engkau merayu-rayu meminta bantuan kami
Sanggup ketika pekat malam engkau mengetuk rumah kami
Kami tak kisah
Malah bantuan di hulur tanpa di kira
Tapi,
Inikah balasan yg sepatutnya kami terima
Inikah balasanya!
kami berikan madu engkau balasnya dengan racun
Sanggup engkau!
Kerana dunia engkau membelakangkan kami
Kerana buruk sangka,engkau menghukum kami
Manusia jenis apakah engkau ini manusia!

Tak mengapa,
kalau itu membuatkan kau puas
Teruskan
Mahkamah akhirat lagi mengerti
Namun,
Dalam kepahitan dan kepayahan menelah butir-butir pasir
Kami lapangkan dada
Kami tetap mendoakan engkau
agar hidayah menjengah sanubari mu
agar engkau nampak kebenaran yg hakiki
supaya semua kisah lalu hilang
umpama malam menjelma siang.

Labels:

2 comments:

Comment by UmmU-Nisaa' on November 28, 2010 at 12:01 AM

fmly yg tabah. smoga Allah terus memberi kekuatan kpd ezza n fmily. amin. :)

Comment by =) on November 28, 2010 at 5:21 PM

tq 4 ur support
Insya Allah...
ingat kami dalam doa akk ye :)

Post a Comment